Hari Asyura

10 Muhamarram dikenal dengan istilah hari asyura. Istilah asyura berasal dari bahasa Arab ‘asyarah yang berarti sepuluh. Maka hari asyura secara bahasa berarti hari kesepuluh di bulan Muharram. Bulan Muharram sendiri adalah hitungan bulan pertama dalam sistem penanggalan Qomariah.

Di dunia ini dikenal dua sistem penanggalan Syamsiyah dan sistem penanggalan Qomariah. Penanggalan Syamsiyah berdasarkan edaran matahari mengelilingi bumi. Satu tahun syamsiyah adalah jumlah hari lamanya bumi mengelilingi matahari. Kedua, penanggalan Qomariyah yaitu penanggalan berdasarkan edaran bulan mengelilingi matahari. Atau dalam bahasa lain perhitungan fase bulan. Dalam satu tahun terjadi 12 kali fase bulan mengelilingi matahari, atau dalam satu tahun terjadi 12 kali purnama.

Kembali ke persoalan Asyura yang jatuhnya pada tanggal 10 Muharram. Dalam sejarahnya, banyak Nabi lain yang juga mengalami peristiwa besar dalam sejarah mereka pada tanggal 10 Muharram. Nabi Adam bertobat kepada Allah setelah digoda Iblis terjadi pada tanggal 10 Muharram. Nabi Nuh berlabuh kapalnya setelah banjir besar yang menimpa bumi juga pada tanggal 10 Muharram. Nabi Ibrahim Allah selamatkan dari api besar yang membakarnya pada tanggal 10 Muharram. Nabi Yusuf keluar dari penjara setelah difitnah oleh Zulaikha juga pada tanggal 10 Muharram. Nabi Ayyub Allah sembuhkan dari penyakit parah yang dideritanya juga pada tanggal 10 Muharram. Nabi Musa Allah selamatkan dari kejaran Firaun dan tentaranya juga pada tanggal 10 Muharram. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan juga pada tanggal 10 Muharram. Nabi

Berikut diulas satu dari kejadian besar itu yaitu terkait t
obatnya Nabi Adam As. kepada Allah. Nabi Adam As. adalah manusia pertama yang Allah ciptakan dan pernah bertempat di surga sebelum diturunkan ke bumi. Allah informasikan dalam al-Qur’an mulai dari ayat 30 sampai 38 Surah al-Baqarah. Allah menciptakan Adam As. sebagai khalifah di bumi. Untuk keperluan itu, Allah bekali Adam dengan ilmu yang diajarkan kepadanya. Terjadi dialektika antara Allah, malaikat dan Adam yang juga melibatkan iblis. Pendek cerita, iblis berusaha menjerumuskan Nabi Adam As. dan memang Nabi Adam As. tergoda bujuk rayu iblis. Akhirnya, Nabi Adam As. melanggar perintah Allah. Inilah dosa pertama manusia yang dilakukan oleh Nabi Adam As. Setelah berbuat dosa dan kesalahan ini, Nabi Adam As.  bertobat kepada Allah Swt. Nabi Adam As. tidak menyalahkan iblis, tapi dengan sadar ia memohon ampun kepada Allah atas perbuatan dosanya melalui do’a yang Allah Abadikan dalam surah al-A’raf ayat 23



Terkait hal ini, ada baiknya kita belajar dari Adam dan Hawa yang tidak menimpakan kesalahannya kepada iblis. Adam dan Hawa juga tidak membela dirinya di hadapan Allah dengan mengatakan bahwa dosanya karena bujuk rayu pihak lain. Maka sebagai ibrah bagi kita adalah bahwa sekecil apapun dosa dan kesalahan kita, akui saja kepada Allah dan mohonlah ampunan kepada Allah.

Do'a ini juga mengajarkan kita bahwa meminta tidak mesti dengan menggunakan kata-kata perintah. Bukan berarti salah berdo'a dengan kata perintah kepada Allah. Karena banyak juga ayat al-Qur'an yang mengajarkan do'a dengan kata kerja perintah seperti do'a "Rabbana Atina fi al-Dunya Hasanah wa fi al-Akhirah Hasanah wa Qiinaa 'Azaba al-Nar". Namun, dalam ayat ini Allah informasikan bahwa Adam dan Hawa bertaubat kepada Allah secara diplomatis. "Wahai Tuhan kami. Kami telah berbuat dosa. Jika Engkau tidak mengampuni dan menyangi kami, tentulah kami menjadi orang yang merugi.

Wallahu A'lam.


Share this:

Post a Comment

 
  • Contact Us | Site Map | TOS | Privacy Policy | Disclaimer
  • Copyright © Bismi Rabb. Template by OddThemes