Panek malayok kainggok juo
Banyak ragamnyo budayo datang
Budayo kito kambangkan juo
Darilah Solok nak ka salayo
Urang lah guguak pai ka pakan
Ambiak nan elok jadi pusako
Sado nan buruak kito pelokkan
Dindin badindin oi dindin badindin
Begitu bunyi potongan bait lagu dindin badindin yang biasa digunakan untuk mengiringi tari indang. Bait lagu berupa pantun nasehat itu menyampaikan pesan yang syarat makna. Mulai dari bagian sampirannya, terlebih bagian isinya.
Pada bagian isi pantun disebutkan perlunya tetap mengembangkan budaya asli kita. Tanpa menutup diri dengan perubahan yang datang dari luar, pantun ini juga mengatakan bahwa kebaikan yang datang dari luar dapat dijadikan budaya. Sedangkan bagian yang buruk dari pengaruh budaya luar perlu diperbaiki.
Pesatnya arus globalisasi dan komunikasi tidak dapat dipungkiri telah masuk ke daerah kita. Mulai dari anak muda sampai orang tua. Mulai dari kota sampai ke pelosok desa. Bahkan sampai ke telapak tanganpun arus globalisasi itu masuk melalui gadget. Duniapun ada dalam genggaman.
Tantangan dan pengaruh globalisasi tentunya tidak bisa dipungkiri. Di antaranya melalui globalisasi banyak sedikitnya masuk budaya luar yang bisa saja merusak tatanan dan nilai-nilai sosial budaya nusantara.
Gambar Latihan Silat Pemuda |
Dalam rangka menepis budaya luar yang tidak baik, maka di antara pilihannya adalah dengan menghidupkan tradisi dan budaya asli kita sendiri. Mari kita ajarkan warisan budaya kita kepada anak dan generasi muda kita.
Tidak usah padamkan lampu orang. Cukup kuatkan cahaya lampu kita. Maka cahayanya akan lebih terang dibanding cahaya lampu orang. Jika memang tidak bisa menepis pesatnya arus globalisasi, maka perkuat budaya kita. Semoga dengan itu bisa ditangkal pengaruh negatif budaya luar. Mari dukung budaya nusantara!
Post a Comment