Dalam banyak ayat istilah Subuh disebut juga dengan istilah fajar (fajr), salat Subuh disebut salat fajar. Di antara ayat populer yang menyebut salat Subuh adalah firman Allah
أَقِمِ
الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْءَانَ الْفَجْرِ
إِنَّ قُرْءَانَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir hingga gelap malam dan qur'anan fajri. Sesungguhnya qur'anal fajri disaksikan oleh malaikat.Salat Subuh pada ayat ini disebut dengan istilah qur'an al-fajri. Menurut satu pendapat mengatakan bahwa mayoritas ayat al-Qur'an disampaikan Jibril AS kepada Nabi Muhammad SAW. Kata fajri pada ayat ini dimaksud dengan waktu Subuh. Sebagaimana juga ditemukan istilah fajr dalam al-Qur'an di antaranya surat al-Fajr dan surah al-Qadr.
Dalam ujung ayat ini disebutkan keutamaan salat Subuh yaitu bahwa orang yang salat Subuh disaksikan oleh malaikat. Dalam hadis dari Abu Hurairah RA disebutkan bahwa waktu Subuh--dan waktu Asar--adalah waktu pergantian shift malaikat yang bertugas malam hari dengan malaikat yang bertugas di siang hari. Begitu juga dengan waktu Asar. Rasulullah bersabda
يتعاقبون فيكم ملائكةٌ
بالليل، وملائكةٌ بالنهار، ويجتمعون في صلاة الفجر وصلاة العصر، ثم يعرُجُ الذين
باتوا فيكم، فيسألهم ربُّهم - وهو أعلم بهم -: كيف تركتم عبادي؟ فيقولون: تركناهم
وهم يصلُّون، وأتيناهم وهم يصلون
“Para
Malaikat (penjaga) di waktu malam dan siang hari silih berganti mengawasi
kalian. Mereka berkumpul pada saat salat Subuh dan salat Asar. Lalu malaikat
yang telah menjaga kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah bertanya
kepada mereka -padahal Dia lebih mengetahui dari mereka-, “Bagaimana kalian
tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka saat
mereka sedang salat dan kami datangi mereka saat mereka sedang salat.” (Muttafaqun 'Alaihi)
Dalam hadis lain ketika menyebut istilah salat sunnah sebelum Subuh disebutkan dengan istilah dua rakaat fajar. Dari Aisyah RA., dari Nabi SAW bersabda
رَكْعَتَا الْفَجْرِخَيْرٌ
مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهاَ
“Shalat 2
rakaat fajar (qabliyah Subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim)
Istilah lain yang digunakan oleh hadis menyebut waktu Subuh adalah dengan istilah shalat bard (dingin). Dalam hadis dari Abu Musa al-Asy'ariy Rasulullah bersabda
من صلى البردين دخل الجنة
“Siapa
yang Shalat di dua waktu yang dingin niscaya masuk surga.”
(Muttafaqun ‘Alaihi)Dalam hadis ini salat Subuh dan Ashar disebut dengan istilah dua waktu dingin. Dinginnya Ashar adalah akhir dari panasnya siang. Sedangkan waktu Subuh adalah puncak dinginnya malam. Keutamaan salat subuh berjamaah pada dalam hadis ini adalah diberi jaminan oleh Allah masuk surga.
Salat Subuh juga disebut dengan salat ghodah. Sebagaimana dalam hadis sunan al-Tirmidzi, hadis dari Anas RA, Rasulullah bersabda:
من صلى الغداة في جماعة، ثم قعد يذكر الله حتى تطلع
الشمس، ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة. قال قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم: تامة تامة تامة
"siapa yang
melaksanakan salat Subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian setelah itu ia melaksanakan salat dua rakaat,
maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna" (HR Tirmizi)Dalam hadis di atas disebutkan bahwa jika selesai salat Subuh, lalu diiringi dengan zikir sampai terbitnya matahari, setelah itu ditutup dengan salat sunnah Isyraq dua rakaat, maka akan memperoleh pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, dan sempurna. Hadis ini beragam penialain ulama terhadapnya. Ada yang mengatakan hadis ini hasan gharib. Tapi al-Albaniy menshahihkan hadis ini.
Semoga Allah menjaga kita, menjaga keluarga kita dan menjadikan kita istiqamah. Aamiin
Demikian kultum subuh yang disampaikan oleh Dr. H. Mohammad Hidayat, MBA di Masjid Ruhama Takengon hari Kamis tanggal 13 Jumadil Akhir 1439 H/ 1 Maret 2018.
Sehari sebelumnya, anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia ini menjadi pembicara dalam kegiatan Muzakarah Ulama dalam rangkaian acara peresmian gedung kuliah baru STAIN Gajah Putih Takengon di kampus II kampung Mulie Jadi Aceh Tengah. Seperti terlihat pada foto.
Post a Comment