Luruskan Niat dan Rencanakan (Peningkatan) Ibadah di Tahun 2021

Alhamdulillah kita masih diberi Allah nikmat umur yang panjang sehingga bertemu dengan tahun 2021. Karena ada sebagian saudara kita kaum muslimin yang di tahun lalu masih bersama kita, lalu di tahun ini mereka tidak lagi bersama kita karena sudah kembali menghadap Sang Pencipta. Semoga mereka yang telah mendahului kita diterima amal ibadahnya dan diampuni dosa dan kesalahannya serta kelak Allah kumpulkan kita bersama di surga. Aamiin.

Tidak salah menjadikan momentum pergantian tahun masehi atau tahun hijriah sebagai awal perubahan dan perbaikan dalam hidup kita. Memang kita tidak harus menunggu momentum pergantian tahun untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Semestinya melakukan amal kebajikan tidak menunggu momentum apapun. Karena kematian tidak menunggu kita siap atau tidak siap. Akan tetapi, bagi mayoritas kita yang tidak juga melakukan perubahan dan peningkatan dalam dirinya, maka mengambil momentum awal tahun 2021 tidak ada salahnya. Harapannya semoga dengan adanya momentum ini, terjadi peningkatan iman dan amal saleh serta perubahan kehiduapan kita ke arah yang lebih baik lagi.

Sudah sepekan tahun 2021 kita lalui. Sudahkah kita membuat perencanaan peningkatan iman dan amal shalih. Jika sudah, maka kita bersyukur Alhamdulillah. Maka pertanyaannya selanjutnya, selama satu pekan ini sudahkah rencana peningkatan dan perbaikan itu kita lakukan. Jika belum, maka khatib mengingatkan kita kembali tentang hal itu.

Bagi kita yang belum membuat rencana apapun untuk peningkatan iman dan ibadah kita di tahun ini, maka belum terlambat bagi kita untuk itu. Berhubung tahun 2021 baru berjalan satu pekan.

Melalui kesempatan ini izinkan khatib menyampaikan beberapa hal terkait perencanaan ibadah kita di tahun 2021 ini.

Pertama kita mulai dengan niat ikhlas karena Allah untuk beramal saleh di tahun 2021 ini. niat bukan sekedar tekad dan keinginan yang kuat dalam diri. Lebih dari itu, keberadaan niat sangatlah penting dalam setiap amal. Tanpa niat yang ikhlas karena Allah, maka ibadah yang kita lakukan tidak bernilai di sisi Allah. ada dua alasanpenting mengapa niat itu perlu dipertegas. Pertama, Baginda Rasulullah mengatakan bahwa seseorang akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang ia niatkan. Hadis yang sangat populer ini disampaikan oleh Baginda dalam konteks hijrah. Ada orang yang berhijrah karena tujuan duniawi. Maka hasil yang didapatkan dari hijrahnya hanya dunia saja.

Kedua, niat berfungsi mengontrol ibadah. Kita yang datang ke masjid jika tidak memasang niat untuk semata beribadah salat jumat, maka bisa saja tergoda dengan aktifitas lain di luar aktifitas ibadah. Bisa tergoda dengan ajakan untuk lambat datang ke masjid. Bisa juga tergoda untuk berbicara saat khutbah jumat disampaikan. Ketika ada kawan di sebelah kita mengajak untuk berbincang saat khatib berkhutbah, maka dengan adanya niat dalam diri in sya Allah kita mengabaikan godaan berbincang karena kita sendang melaksanakan ibadah jumat.


Apapun godaannya dapat ditepis dengan niat yang ikhlas dalam beribadah. Termasuk niat melakukan perubahan atau peningkatan ibadah di tahun 2021 ini. Bagi yang belum memasang niat, mari kita pasang niat. Bagi yang berniat bukan karena Allah, maka mari kita perbarui niat kita.

Hal kedua, selain melakukan ibadah mahdoh yang rutin seperti salat, berinfak, membaca al-Qur’an, ada ibadah tahunan yang hanya dilakukan sekali setahun. Maka mari kita rencanakan untuk bisa ambil bagian dalam ibadah tersebut di tahun ini. Sebagai contoh, ibadah qurban. Tujuh bulan lagi, tepatnya tanggal 20 Juli ada ibadah agung yang hanya datang sekali setahun yaitu ibadah haji dan qurban. Kedua ibadah ini hanya di-taklif-kan kepada yang mampu. Bedanya, ibadah haji hukumnya fardu dan mengikuti daftar antrian yang ditetapkan oleh negara. Sedangkan ibadah qurban berbeda pendapat ulama tentang status hukumnya. Mayoritas ulama mengatakan hukummya sunnah muakkadah. Sebagian ulama mengatakan hukumnya wajib bagi yang memiliki kelapangan harta.

Terlepas dari perbedaan pendapat ulama tentang hukum melaksanakannya, yang pasti melaksanakan ibadah qurban dinilai ibadah di sisi Allah. Kesempatan itu hanya datang satu kali dalam satu tahun. Bagi kaum muslimin yang belum sempat berqurban tahun lalu, bisa menyusun rencana untuk ikut berqurban di tahun ini. ada waktu tujuh bulan lagi untuk mengumpulkan biaya pelaksanaan qurban. Jika misalnya tahun lalu biaya qurban senilai dua setengah juta, maka dengan menyisihkan pendapatan sebanyak empat ratus ribu rupiah perbulan selama tujuh bulan ini, kaum muslimin sudah bisa ikut berqurban. Bukankah untuk urusan dunia kita membuat rencana. Mengapa untuk urusan ibadah kita tidak menyusun rencana. Wajar jika ada petuah yang mengatakan “jika gagal merencanakan sesuatu, berarti merencanakan suatu kegagalan”

 ____

Disarikan dari penyampaian khutbah jum'at di Masjid Nurul Huda Sungai Nyalo Kec. Batang Kapas Kab. Pesisir Selatan, Jum'at 24 Jumadil Awal 1442 H/ 08 Januari 2021 M

Share this:

Post a Comment

 
  • Contact Us | Site Map | TOS | Privacy Policy | Disclaimer
  • Copyright © Bismi Rabb. Template by OddThemes