Tantangan Dan Peluang Perkuliahan Di PTKI Akibat Pandemi

Era disrupsi yang sudah kita lalui pada satu sisi menjadi musibah. Namun pada sisi yang lain ia diharapkan membawa berkah. Di saat belum semua kita siap menghadapinya, kita dihadapkan pula pada persoalan global, pandemi covid 19 yang mempengaruhi seluruh aspek termasuk pendidikan. 

Kawan-kawan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan mungkin maklum jika akhir-akhir ini minat orang untuk mendaftar kuliah di tarbiyah/keguruan mulai berkurang. Di saat pandemi tingkat kebutuhan siswa terhadap guru mulai berkurang. Saat ini peserta didik sudah bisa mandiri belajar baik melalui sistem belajar dalam jaringan bersama guru yang real atau belajar melalui aplikasi lain dengan "guru virtual". Di beberapa daerah, terutama di perkotaan atau pada masyarakat yang mempunyai akses internet yang kuat, peserta didik umumnya belajar dari aplikasi. Sehingga sebagian peran guru sudah tergantikan oleh aplikasi belajar yang tersedia secara daring.

Selain itu orang sudah berfikiran praktis, jika tidak disebut pragmatis. Sebagai contoh, untuk bisa berbahasa Inggris tidak harus kuliah di program studi (prodi) Bahasa Inggris. Hal yang serupa juga berlaku untuk semua prodi bahasa asing. Banyak sarana bisa dimanfaatkan untuk bisa belajar bahasa. Terutama belajar dengan perantara aplikasi yang banyak tersebar di dunia maya.

Dampak tersebut juga dirasakan oleh lembaga kursus bahasa. Keberadaan lembaga kursus mulai terancam semenjak banyaknya bermunculan aplikasi belajar. Saya tidak ingin menyebutkan banyak contoh. Khawatir ini menjadi hal yang tidak mengenakkan bagi pemangku kebijakan pada prodi-prodi tersebut. Tapi ini adalah kenyataan suatu yang mesti dihadapi karena inilah imbas dari era distrubsi pada dunia pendidikan. 

Jika dulu yang menjadi fakultas favorit di PTKI adalah Tarbiyah dan Keguruan, sekarang terbuka peluang bagi fakultas lain untuk diserbu oleh mahasiswa. Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir di Fakultas Ushuluddin misalnya. Trend minat umat belajar ilmu agama saat ini mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Meski pengajian agama di masjid/ musolla tidak ada di masa pandemi, tapi banyak ceramah dan pengajian yang disampaikan melalui media sosial atau platform video converence oleh para ustadz, tengku, buya atau kiyai.

Bahkan ada orang yang berminat belajar agama dengan alasan awal yang sangat sederhana. Di antaranya agar bisa mengimami keluarga solat berjamaah. Karena sejak pandemi, banyak orang yang tidak bisa mengakses tempat ibadah umum seperti masjid dan musolla. 

Begitu juga minat menghafal Alquran. Beberapa lembaga pendidikan sudah menjadikan tahfidz Alquran sebagai mata pelajaran. Juga banyak bermunculan lembaga-lembaga tahfidz. Hendaknya peluang itu juga ditangkap oleh prodi ini.

Begitu juga peluang dalam bidang ilmu dakwah dan komunikasi. Pesatnya perkembangan "media baru" saat ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan. Seseorang dengan mudah membuat chanel video atau halaman web yang dapat diakses oleh banyak orang.

Era keterbukaan saat ini juga memberi kesempatan kepada banyak orang atau lembaga untuk membuat portal berita. Lembaga penyiaran radio misalnya sudah membuat halaman web dan siaran di televisi. Stasiun televisi juga membuat halaman web dan chanel video tersendiri. Bahkan diakui atau tidak, orang-orang yang mempunyai gawai lebih banyak menonton chanel televisi atau video online di gawainya ketimbang menonton melalui media televisi. Begitu juga halnya dengan matinya beberapa media cetak yang beralih ke media online.

Tidak hanya pada dua bidang ilmu ini saja peluang itu ada. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Syariah dan Hukum, Adab dan Humaniora tentu juga dapat menangkap peluang dari era sekarang. Begitu juga kita harapkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Saya yakin ada peluang besar yang akan ditangkap, hanya saja belum terbaca semuanya oleh sebagian kita.

Inilah bagian dari era disrupsi yang pada satu sisi menjadi musibah, namun pada sisi yang lain ia membawa berkah. Tantangan ke depan semakin kompleks. Tapi sejalan dengan itu terbuka peluang pada sisi-sisi yang lainnya. Mari kita siapkan diri, keluarga dan masyarakat kita untuk menghadapi perubahan yang akan selalu bergulir. Semoga kita diberi petunjuk dan kekuatan oleh Allah Yang Maha Kuasa. Aamiin.

Share this:

Post a Comment

 
  • Contact Us | Site Map | TOS | Privacy Policy | Disclaimer
  • Copyright © Bismi Rabb. Template by OddThemes