Sesekali, marilah kita kembali mengenang masa kanak-kanak kita. Mari kita ingat masa kita pernah bermain bersama teman-teman di kala itu. Ternyata bagi kita di waktu masa kanak-kanak tersebut, permainan itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh sepenuh hati.
Sebut saja sebagai contoh, bagi yang pernah bermain pasir di pantai. Mungkin ada di antara kita yang suka membuat istana pasir. Kita buat bangunan lengkap dengan pagarnya. Kita tidak ingin bangunan kita rusak atau hancur. Setiap kali ia rusak, kita perbaiki lagi. Kita sangat marah jika ada teman yang mengganggu atau merusak bangunan kita. Bahkan, tidak jarang kita menangis atau mau bertengkar hanya karena bangunan kita dirusak oleh teman. Berbagai cara kita lakukan demi mempertahankan indahnya bangunan istana pasir kita.
Tapi apa yang terjadi ketika permainan telah selesai. Kita tidak lagi marah jika bangunan istana kita dirusak teman. Bahkan, kita sendiri ikut menghancurkan bangunan istana yang telah kita buat dengan sungguh-sungguh dan susah payah. Padahal ketika masih bermain kita menganggap seolah-olah itu adalah hal yang sebenarnya. Begitulah masa itu. Masa kanak-kanak yang penuh dengan permainan dan senda gurau. Seperti itulah perumpamaan kehidupan dunia ini. Ia tak obahnya seperti permainan belaka.
Dalam surah Muhammad ayat 36, Al-Hadid ayat 20 atau Al-'Ankabut ayat 64 Allah mengatakan perumpamaan tersebut. Ini adalah perumpamaan yang sangat gamlang dan mudah dimengerti oleh setiap orang. Karena paling tidak setiap manusia pernah mengalami masa bermain di waktu masih kanak-kanak. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya. Aamiin
Post a Comment