Setelah Presiden Joko Widodo
mengumumkan lokasi ibu kota baru Republik Indonesia. Pembicaraan publik banyak
membahas tentang profil dua kabupaten lokasi ibu kota baru ini. Sebelumnya, sebagian
masyarakat Indonesia mengetahui kabupaten ini karena klub sepak bola dari
daerah ini, Mitra Kutai Kartanegara. Di zaman sekolah, sebagian kita sudah
pernah mendengar kerajaan Kutai. Sebagian lain mengetahui Kabupaten Kutai
Kartanegara karena kekayaan alamnya.
Berikut kami sampaikan profil singkat
kabupaten ini. Dikutip dari halaman Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,
disampaikan bahwa secara geografis, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah 27.263,10 km2. Kabupaten ini
berjarak lebih kurang 25 kilometer dari Samarinda, Ibu kota provinsi Kalimantan
Timur. Kabupaten ini terletak antara 115o26’ Bujur Timur dan 117o36’ Bujur
Timur serta di antara 1o28’ Lintang Utara dan 1o08’ Lintang Selatan. Ibu kota kabupaten adalah Tenggarong.
Kutai Kartanegara merupakan wilayah pemekaran
dari Kabupaten Kutai. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bulungan,
Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang di sebelah utara, Selat Makassar sebelah
timur, Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan di sebelah selatan,
dan dengan Kabupaten Kutai Barat di sebelah barat.
Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri atas 18 kecamatan.
Kedelapan belas kecamatan tersebut adalah Samboja, Muara Jawa, Sanga-Sanga, Loa
Janan, Loa Kulu, Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun, Tenggarong, Sebulu,
Tenggarong Seberang, Anggana, Muara Badak, Marang Kayu, Muara Kaman, Kenohan,
Kembang Janggut dan Tabang.
Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai belasan sungai yang tersebar pada
hampir semua kecamatan dan merupakan sarana angkutan utama di samping angkutan
darat, dengan sungai yang terpanjang Sungai Mahakam dengan panjang sekitar 920
kilometer.
Perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara sampai saat ini masih sangat
bergantung pada sektor pertambangan yang mayoritas diekspor ke pasar global.
Sehingga perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara secara umum dipengaruhi oleh
perekonomian global.
Kegiatan pertambangan di Kabupaten Kutai Kartanegara mencakup
pertambangan migas dan non migas. Dari kegiatan tersebut, minyak bumi dan gas
alam merupakan hasil tambang yang sangat besar pengaruhnya dalam perekonomian
Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya, dan Provinsi Kalimantan Timur pada
umumnya, karena hingga kini hasil tambang tersebut merupakan komoditi ekspor
utama. Berdasarkan data dari dinas pertambangan, total produksi batu bara di
Kutai Kartanegara tahun 2015 mencapai 55.844.597,90 ton (dari 73 perusahaan
tambang batu bara).
Baca Juga:
Kekayaan alam Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara
Post a Comment