Setiap orang ingin hidup sukses.
Pengusaha ingin sukses dengan
usahanya. Pedagang ingin sukses dengan dagangannya. Pelajar dan mahasiswa ingin
sukses dengan studinya. Mereka yang bekerja ingin sukses dengan pekerjaannya. Begitu
juga orang tua ingin agar anak-anaknya sukses.
Tidak ada orang yang menginginkan
kegagalan, apapun usaha atau profesi yang dilakukannya. Belum ada pedagang
atau pengusaha yang berkeinginan dagangan atau usahanya rugi. Tidak ada petani
yang bercita-cita pertaniannya tidak mendatangkan hasil. Tidak anak sekolahan
yang ingin tinggal kelas dengan nilai paling rendah. Tidak ada guru yang
mengharapkan siswanya tidak lulus. Tidak ada orang tua yang mendambakan anaknya
menjadi anak yang gagal dalam kehidupannya. Pendek kata, semuanya menginginkan
kesuksesan.
Namun sayang, tidak semua orang yang ingin sukses tersebut mendapatkan
kesuksesannya. Penyebabnya macam-macam. Ada yang tidak sukses karena tidak tahu
caranya agar sukses. Ada juga yang tidak sukses seperti orang lain karena
ukuran sukses setiap orang berbeda. Ada juga yang tidak sukses karena
semata-mata bertumpu pada usaha tanpa menyandarkan harapan suksesnya pada
"Sesuatu Yang Maha Memberi Segalanya".
Tulisan ini ingin menyampaikan tentang sukses yang tidak kunjung datang
karena tidak melaksanakan syarat
sukses yaitu tidak memenuhi panggilan Zat Sang Pemberi Kesuksesan; Zat
Yang Maha Kaya; Yang Maha Mendengar; Yang maha Melihat; Yang Maha Memberi Kebaikan.
Pernahkah kita coba renungkan makna lafal azan yang dikumandangkan lima waktu
sehari semalam? Selain lafal takbir dan syahadatain, lafal apa
lagi yang ada dalam azan? Jawabannya adalah lafal "hayya 'ala
al-shalah-hayya 'ala al-falah". Apa makna ungkapan ini? Apa kaitannya
dengan kesuksesan? Berikut penjelasan singkatnya.
Secara harfiah, hayya 'ala al-shalah berarti ajakan untuk salat
dan hayya 'ala al-falah berarti ajakan untuk kemenangan. Terkait
makna salat dapat dimengerti bahwa seruan azan mengajak orang untuk mengerjakan
salat. Namun, terkait makna kemenangan, mungkin sebagian kita ada yang bertanya
apa hubungannya azan dan kemenangan dengan kesuksesan?
Al-falah dalam bahasa Arab secara bahasa berarti beruntung. Seorang
petani yang menanam benih dan merawat tanamannya dengan baik, lalu setelah masa
panen tiba ia menuai hasil panennya. Petani ini dalam bahasa Arab disebut al-fallah.
Suksesnya petani dengan usaha pertanian yang diusahakan dengan baik,
mengikuti ketentuan dan sebab-akibat yang berlaku dalam bidang pertanian.
Demikian juga dengan usaha dan pekerjaan. Apapun yang kita lakukan dalam rangka mencari
nafkah dan rezeki yang halal tentu mengikuti ketentuan dan hukum sebab-akibat
berlaku dalam setiap bidang usaha atau pekerjaan kita. Mustahil secara akal,
seorang yang tidak berusaha atau tidak bekerja akan mendapatkan hasil.
Namun, semata-mata bersandar
dan bertumpu pada usaha saja adalah sebuah sikap yang tidak tepat. Bagi setiap
pribadi mukmin perlu kiranya merenungkan seruan azan yang memanggil untuk salat
dan menyeru agar menjadi pribadi yang sukses. Salat dulu, biar sukses. Sangat disayangkan jika ada orang yang
bekerja keras dan berusaha dengan semaksimal mungkin tapi tidak melaksanakan
salat. Lafal azan terkait kesuksesan didahului dengan himbauan untuk
mengerjakan salat. Pesan dari "hayya 'ala al-shalah-hayya 'ala al-falah" yang
kita dengar lima waktu sehari semalam melalui azan dan iqamat adalah bahwa salat
adalah syarat untuk meraih kesuksesan. Ada "hayya 'ala al-shalah” sebelum
“hayya 'ala al-falah".
Nah, jika ada yang sudah bekerja
keras namun belum sukses dengan kerja kerasnya, maka perlu dicek salatnya. Sudahkah
melaksanakan salat? Karena sukses dan beruntung itu mesti dahului dengan salat?
Dalam Islam, istilah sebab-akibat
jalannya rezeki tidak disebut dengan hukum alam, tapi sunnatullah. Sunnatullah
berarti ketentuan Allah. Bahwa Allah menetapkan ada hukum sebab-akibat yang
berlaku berdasarkan ketentuan-Nya. Ingat, ada Allah yang mengatur hukum
sebab-akibat itu, bukan alam. Ini juga alasan lain bagi kita mengapa kita perlu
mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah salat lalu setelah itu baru kita
bisa sukses.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment